Vera Farah Bararah

(Foto: ThinkStock)
Vitamin B diketahui sebagai makanan saraf yang sangat dibutuhkan untuk melindungi dan meregenerasi saraf. Hal ini membuat saraf sangat tergantung pada suplai vitamin B yang memadai dan sangat sensitif jika mengalami kekurangan.
“Sering nyeri dan kesemutan dapat akibat kekurangan vitamin B, itu juga dapat jadi merupakan tanda awal dari gangguan saraf tepi,” ujar dr Manfaluthy Hakim, SpS(K), MS dalam acara Kenali Neuropati dan Perhatikan Gejalanya di Hotel Mulia, Jakarta, seperti ditulis Rabu (30/5/2012).
dr Luthy menuturkan vitamin B merupakan komponen penting untuk regenerasi, setiap asupan vitamin B yang masuk akan dipakai untuk regenerasi.
Masalah terjadi jika makanan yang dikonsumsi sehari-hari kurang vitamin B nya, padahal dari sejumlah vitamin B yang masuk tubuh hanya 2-5 persen yang digunakan ke sistem saraf.
“Jumlah itu kecil sekali, selebihnya harus diolah lagi. Oleh karena itu tubuh butuh vitamin B secara kontinu setiap harinya,” ujar dr Luthy yang merupakan kepala divisi gangguan saraf peripheral, Departemen Neurologi FKUI/RSCM.
dr Luthy menjelaskan regenerasi saraf hanya terjadi 1 mm per hari. Untuk itu diperlukan nutrisi yang tepat dalam upaya pencegahan gangguan saraf tepi, menjaga nutrisi supaya regenerasi sel saraf dapat berjalan dengan baik serta menghindari risiko yang dapat mencederai saraf.
Vitamin yang termasuk ke dalam golongan neurotopik ini adalah vitamin B1, B6 dan B12. Apabila kekurangan vitamin B1 bisa menyebabkan neuropati yang menyakitkan pada anggota gerak tubuh.
Vitamin B6 diperlukan oleh sistem saraf dan sistem imun agar dapat berfungsi dengan baik, sedangkan vitamin B12 penting untuk pembentukan selubung mielin (selubung yang mengelilingi dan melindungi saraf) dan nukleoprotein.
Mielin ini penting untuk menyampaikan pesan dari otak ke seluruh tubuh. Apabila kekurangan vitamin B12 menyebabkan rusaknya selubung meilin sehingga terjadi gangguan pada saraf seperti baal, mati rasa, kesemutan, kram dan kaku-kaku.
“Kekurangan yang mengakibatkan rusaknya meilin ini membuat rangsangan dari luar enggak cepat sampai ke otak sehingga responsnya jadi terlambat,” ujar dr Luthy yang lahir 49 tahun silam di Jakarta.
Rabu, 30/05/2012 18:31 WIB
http://health.detik.com/read/2012/05/30/183118/1928770/763/sering-nyeri-dan-kesemutan-bisa-karena-kurang-vitamin-b
(ver/ir)
Leave a comment
No comments yet.
Leave a Reply