REPUBLIKA.CO.ID, MANILA — Saat ini Topan Haiyan sudah meninggalkan Filipina menuju Vietnam. Di Filipina topan ini menyebabkan puluhan ribu orang tewas. Para pengamat mencatat, topan ini sudah menjadi badai katagori ke-5, salah satu topan terkuat di dunia yang disebabkan getaran microwave. Sebelumnya, sebuah anomali mikro diamati terbentuk di Pasifik Barat dan menyebabkan rotasi kuat lalu berkembang menjadi badai besar. Badai tropis yang disebabkan oleh anomali microwave atau sorotan ini sebelumnya dibahas oleh Dr Michio Kaku, dari Kanal Cuaca stasiun CNN. Siaran CNN, yang kemudian menyebar melalui Facebook itu, menjelaskan asal muasal munculnya getaran microwave tersebut. Diduga, dalam laporan itu, pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat terletak dekat munculnya anomali microwave tersebut. Pangkalan itu dilaporkan merupakan markas komunikasi melalui satelit. Sorotan anomali microwave diduga berasal dari pulau Barat dan berakhir di Samudra Pasifik Barat, di utara Papua Nugini. Setelah munculnya sorotan microwave itu, citra satelit menunjukkan adanya “rotasi keras” yang mulai berkembang, dan akhirnya menjadi badai tropis yang luas. Laporan itu mengatakan bahwa rotasi itu berkembang dengan terciptanya anomali microwave dalam satu hari penuh. Menurut laporan itu, modifikasi cuaca dilakukan dengan cara seperti ini, menggunakan getaran microwave. Dengan melihat video tersebut diketahui lebih lanjut tentang dugaan temuan Topan Haiyan yang disebabkan oleh anomali microwave. |
Betapa dahsyatnya topan haiyan, dapat diliat pada akibat maupun terjadinya dilihat dari ruang angkasa “Inilah Kedahsyatan Topan Haiyan Dilihat dari Antariksa“
KOMPAS.com — Karen Nyberg, di International Space Station (ISS), memotret kedahsyatan topan Haiyan dari antariksa. Topan dipotret sehari setelah menerjang wilayah Filipina atau Sabtu (9/11/2013) seiring pergerakan menuju wilayah Vietnam. “Topan Haiyan, 9 November,” demikian tulis Nyberg ketika mengunggah fotonya ke akun Twitter-nya, dikutip Space.com, Selasa (12/11/2013). Topan Haiyan menghantam Filipina pada Jumat (8/11/2013). Jumlah orang yang tewas diperkirakan mencapai 10.000 jiwa. Namun, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (12/11/2013), menurut PBB, jumlah tersebut baru korban dalam satu kota saja. Topan tersebut masuk dalam kategori 5, artinya kecepatan badai mencapai 235 km/jam, sanggup menyebabkan kerusakan parah, mulai rumah roboh, pohon tumbang, dan gangguan pasokan listrik.
Diperkirakan, kecepatan topan Haiyan maksimum mencapai 275 km/jam. Hingga Senin (11/11/2013), menurut Xin Hua, topan Haiyan sudah mencapai Vietnam dan menyebabkan korban jiwa bertambah setidaknya 13 orang. Selain Nyberg, NASA juga mengambil foto-foto topan Haiyan dari antariksa, di antaranya dengan instrumen MODIS di satelit Aqua.
Topan haiyan saat mendekati Filipina
Nyberg sendiri memotret topan kala astronot ISS sedang sibuk melakukan spacewalk untuk memamerkan obor olimpiade Rusia. Pada Minggu (10/11/2013), Nyberg kembali ke Bumi dengan pesawat antariksa Soyuz TMA-09M.
BENARKAH TOPAN HAIYAN DISEBABKAN SENJATA CUACA AS ?
Sebuah spekulasi yang beredar, seperti yang terjadi pada gempa bumi yang menghubungkan dengan senjata amerika, “HAARP” Senjata Tektonik Pengendali Cuaca & Gempa
[quote] Menurut wikipedia, High Frequency Active Auroral Program atau yang lebih dikenal sebagai HAARP adalah sebuah program penelitian ionosfer yang didanai oleh Angkatan Udara Amerika (USAF), Angkatan Laut Amerika Serikat, Universitas Alaska (University of Alaska) dan Defense Advanced Research Project Agency (DARPA), dan dikelola bersama-sama oleh Office of Naval Research (ONR) dan Air Force Research Laboratory. Tidak hanya itu, beberapa Universitas-universitas ternama lain juga turut dalam pengembangan proyek ini, di antaranya adalah Stanford University, University of Massachussets. Program HAARP dimulai pada tahun 1990. Tujuan utamanya ialah meneliti ionosfer dan menyelidiki potensi pengembangan teknologi untuk perangkat tambahan ionosfer yang berguna untuk komunikasi radio dan keperluan pendataan.
Penciptaan senjata mengerikan ini telah diprediksi oleh banyak orang sebelumnya. Seorang ilmuwan kelas dunia bernama Dr. Rosalie Bartell telah mengonfirmasi bahwa militer Amerika sedang mengerjakan sebuah sistem pengatur cuaca sebagai senjata potensial. Metodenya termasuk mengendalikan badai dan mengatur arah penguapan air di atmosfer bumi untuk menghasilkan banjir di tempat tertentu
Bukan hanya Dr Bartell yang mengatakan hal ini, mantan penasehat keamanan gedung putih bernamaZbigniew Brzezinski juga meramalkan hal ini dalam bukunya yang berjudul “Between Two Ages”. Di dalam bukunya, Ia menulis : “Tekonologi akan menyediakan teknik untuk melakukan peperangan rahasia yang hanya membutuhkan sedikit pasukan, seperti teknik memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan.”
Marc Filterman, seorang mantan pejabat militer Perancis pernah mengatakan bahwa Amerika telah memiliki teknologi untuk memanipulasi frekuensi radio untuk melepaskan kondisi cuaca tertentu seperti badai dan Topan. Konon pada tahun 2002, Rusia pernah mengkonfrontir Amerika Serikat di hadapan PBB dengan menuduhnya telah menciptakan beberapa bencana di Rusia dengan eksperimen-eksperimennya.
Nah, mari kita lihat dua perangkat instrument-instrument dari HAARP
Fluxgate Magnometer., Alat ini dibuat pada era Perang Dunia II. Ditemukan oleh Victor Vacquier. Biasanya, alat tersebut digunakan pada pesawat terbang-tipe terbang rendah-untuk mendeteksi kapal selam.
Digisonde Adalah perangkat digital modern digunakan untuk menentukan karakteristik ionosfer di sekitar alat. Terdiri dari sebuah pemancar radio, penerima dan asosiasi pengirim dan penerima.
Pertanyaannya adalah apakah ada yang telah menemukan teknologinya ?