Risiko Melahirkan Dalam Air

Bayi dapat jadi mengalami gangguan

 

 

Lesthia Kertopati, Ananda Putri Laras

 

 

Melahirkan dalam air memiliki risiko tersendiri bagi bayi. (iStock)

Melahirkan di dalam air diyakini sebagai solusi persalinan untuk mengurangi rasa sakit. Sang ibu didudukkan di dalam bak air hangat dari awal hingga akhir persalinan. Namun, apakah cara ini benar-benar efektif?

Di Amerika Serikat, semakin banyak rumah sakit yang menyediakan kolam renang untuk persalinan. Akan tetapi, studi ilmiah mengemukakan risiko lain dari metode ini disebutkan, bahwa bayi dapat saja mengalami gangguan. Menurut penelitian dari American College of Obstetricians and Gynecologists dan American Academy of Pediatrics, kasus ini memang langka.

“Melahirkan di dalam air memang memberikan kenyamanan tersendiri untuk ibu, tetapi bukan berarti baik juga untuk menerima bayi di dalam air,” kata penulis penelitian, Jeffrey Ecker dari Harvard University.

Dilansir Fox News, risiko melahirkan di bawah air termasuk infeksi, kesulitan mengatur suhu bayi, dan gangguan pernapasan jika bayi menghirup air.

Studi ini didapat dari sebuah rumah sakit, yang melayani lusinan permintaan melahirkan di bawah air dalam setahun. Terlihat, bahwa solusi itu menimbulkan risiko dalam jumlah kecil.

Cathy Emeis, seorang bidan di Oregon university mengatakan, wanita yang tertarik melahirkan di bawah air, harus mengambil kelas khusus dan menandatangani persetujuan.

“Kami selalu memberi tahu pasien terlebih dahulu, mengatakan pada mereka, bahwa tak ada banyak bukti, bahwa melahirkan di bawah air benar-benar bermanfaat, dan terdapat risiko tertentu yang dapat terjadi pada bayi,” kata Emeis.

Laporan ini merekomendasikan kepada rumah sakit atau klinik bersalin, untuk mengurangi risiko selama persalinan. Bak harus dijaga agar tetap bersih, memantau calon ibu terus-menerus, dan cepat memindahkan mereka dari air, jika terjadi masalah. (asp)

Jum’at, 21 Maret 2014, 11:00 WIB

• VIVAlife

Leave a comment

No comments yet.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Leave a comment